SINERGI DAN KOLABORASI CSR

oleh Jun 24, 2019Wawasan

Aap Apipudin

Aap Apipudin

Direktur Marketing, Filantra

 

Saat ini Corporate Social Responsibility (CSR) berkembang pesat seiring meningkatnya kepedulian dunia usaha terhadap masyarakat dan lingkungan. CSR merupakan wujud komitmen dunia usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas (WBCSD, 1995). Dalam perkembangannya, CSR menjadi tolok ukur akan tanggung jawab sosial yang menentukan reputasi perusahaan di mata publik.

Salah satu aspek penting dari CSR adalah potensinya untuk mendanai program-program pemberdayaan masyarakat. Di Indonesia, sumber-sumber pendanaan untuk program pemberdayaan masyarakat terdiri dari pendanaan pemerintah, pendanaan publik dan pendanaan privat (swasta). Keberadaan sumber pendanaan bagi program pemberdayaan masyarakat merupakan faktor penting sebagai bagian dari upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, sebuah paradigma pembangunan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan (WCED, 1987).

Bukti nyata Sinergi dan Kolaborasi ini sudah mulai di inisiasi oleh pemerintah, Dengan hadirnya Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri merupakan sebuah ide yang konstruktif untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia. Seperti yang disampaikan oleh Rini Sumarno Menteri BUMN “Saya selalu mengingatkan, BUMN hadir di seluruh pelosok Indonesia. Kita merangkul seluruh agama dan kepercayaan. Itu sebetulnya harus kita gabungkan jadi kekuatan bangsa, karena saya tidak lihat bangsa manapun yang seperti Indonesia, yang bisa hidup rukun bersama-sama,”

Apalagi di era revolusi Industri 4.0 sekarang ini,  Sinergi dan Kolaborasi menjadi modal utama supaya para pemangku kepentingan tidak terdisrupsi. Pun demikian dalam dunia Philantropy dan CSR, hal ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan bagaimana sinergi dan Kolaborasi antara ke-tiga sektor (pemerintah, sektor bisnis dan masyarakat sipil) tersebut harus senantiasa terjaga karena arah dan ukuran keberhasilan dari pembangunan berkelanjutan sangat ditentukan seberapa besar irisan sinergis yang dilakukan oleh tiga pelaku pembangunan tersebut.