MUHAMMAD FIRMAN NURUDDIN, BINTANG DARI MAGELANG

Muhammad Firman Nuruddin, pria kelahiran Magelang pada 22 Juli 2000 silam ini adalah anak kebanggaan dari pasangan bapak Nursalim dan ibu Nurul Hidayah. Ia adalah salah satu penerima Beasiswa Sang Juara PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) yang kini tengah menuntut ilmu di Institut Teknologi Bandung (ITB) di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian/Oseanografi, persisnya semester 4.

Orang tua Firman bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura. Firman terbiasa hidup sederhana dalam kesehariannya, namun lihatlah mimpinya tidaklah sederhana.

Tidak tanggung-tanggung Ia bercita-cita menjadi “The Next Habibie” khususnya di sektor kemaritiman. Generasi muda daerah pesisir pun tak luput dari perhatiannya, ia ingin membangun sebuah startup atau komunitas di bidang konsevrasi dan pengajaran berupa Marine Science Techno Park dan Pusat penelitian untuk berbagai usia. Ya, ia ingin berkontribusi membangun sektor konektivitas laut Indonesia dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir juga membantu meningkatkan kualitas masyarakat.

Tak heran, mimpi yang Ia miliki itu memang tak terlepas dari kesehariannya sebagai mahasiswa yang aktif dan berprestasi.  Prinsipnya adalah manusia yang mulia adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama dan alam semesta. Dan buah karyanya yang berhasil memberikan manfaat adalah diantaranya ia berhasil membuat alat bantu berkendara untuk pengendara tunarungu (mengubah bunyi klakson kendaraan menjadi getaran) yang ia presentasikan pada Forum Australia-Indonesia Innovation di Melbourne.

Ia pun pernah menjadi wakil pertama Tim Indonesia yang dapat meraih Absolute winner di bidang Environmental science pada ajang lomba penelitian ICYS 2018 dengan membuat kajian mengenai sel surya generasi ketiga. Dan tak hanya itu, ia pun menjadi wakil ITB (Indonesia) untuk mengikuti ajang Hultprize Regional setelah melewati seleksi dari 300.000 peserta dari seluruh dunia. Dan tentu masih banyak segudang prestasi lainnya seperti:

• Juara 1 Lomba Bandung Datathone

• Pengajar Terbaik Jelajah Nusa 2019

• Special Award in Engineering Sciences Category, Indonesia Youth Science and Innovation Fair

• Best Questions Award, Asian Science Camp 2018

• Absolute Winner Bidang Environmental Science Research (Gold Medal in Research and Poster Presentation) di International Conference of Young Scientist 2018 di Belgrade Serbia

• Second Winner Hult Prize ITB Chapter dan berkesempatan mewakili Indonesia pada Hult Prize Regional Chapter di Dhaka, Bangladesh pada tahun 2020

Firman menerima Absolute Winner Bidang Environmental Science Research dalam International Conference of Young Scientist 2018 di Belgrade, Serbia	Firman menjuarai Lomba Bandung Datathon yang diselenggarakan oleh Pemkot Bandung dan Pemkot Melbourne

Semasa sekolahnya di SMA Taruna Nusantara, Firman pun kerap aktif dalam beragam kompetisi yang akhirnya mengantarkannya pada prestasi-prestasi membanggakan lainnya sebagai berikut:

Tahun 2015:

• Juara 2 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia Kabupaten Magelang Bidang Sains Terapan.
• Juara Pemakalah terfavorit Lomba Karya Ilmiah UKDW 2015.

Tahun 2016:

• Medali Emas Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa SMA bidang Usaha Kerajinan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2016
• Gold Medal Lomba Peneliti Belia Nasional 2016 dan 2017 Bidang Environmental Science

Tahun 2017:

• Finalis Lomba Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia 2017 Bidang Usaha Aplikasi dan Desain Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
• Peringkat 4 Lomba Indonesian Science Enterprise Challenge dan berkesempatan menjadi Tim Indonesia dalam Global Youth Enterprise Challenge 2017
• Penerima Gold Medal Indonesian Science Festival Bidang Environmetal Science diselenggarakan oleh Center for Innovative Learning
• Finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI Bidang Ilmu Pengetahuan Kelautan dan Kebumian
• Proposal Terbimbing Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik
• Bronze Medal Asia Pacific Conference of Young Scientist Bidang Environmental Science 2017 di Katmandhu, Nepal

Maka tidaklah berlebihan jika Firman dijuluki Bintang dari Magelang. Terbukti, bahwa keterbatasan ekonomi yang dialami keluarganya tak mampu membatasi prestasi dan karyanya bagi sesama.

Dengan adanya Beasiswa Sang Juara PT PPI, ia mengaku merasa sangat terbantu untuk terus mengembangkan diri melalui bidang akademik, riset, maupun ide bisnis.

Ketakutannya akan biaya kuliah dan biaya hidup selama kuliah tidak pernah ia alami dengan adanya Beasiswa Sang Juara ini yang memenuhi kebutuhan akademik dan biaya hidupnya selama 4 tahun.

Ia pun menyadari bahwa  Beasiswa Sang Juara adalah sebuah amanah baginya, ia bertekad untuk ‘Giving back’ berupa sumbangsih pemikiran, tenaga, ataupun hal lain yang memberi manfaat tidak hanya untuk PT PPI, tetapi lebih besar, bagi masyarakat, bangsa, negara, dan dunia.

Terima kasih Firman, telah bersinar mengajarkan arti kebermanfaatan!