RUMAH KELOLA SAMPAH BALIK KA BUMI, WUJUD PT SMELTING PEDULI LINGKUNGAN
RUMAH KELOLA SAMPAH BALIK KA BUMI, WUJUD PT SMELTING PEDULI LINGKUNGAN
MITRA:
PT SMELTING
INDUSTRI:
Industri Pemurnian Logam
TUJUAN:
Masyarakat dapat lebih sadar diri terhadap lingkungannya dengan mengolah sampah dengan baik dan benar. Serta dapat memberikan nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat.
TANTANGAN:
Warga dilatih untuk bisa mengolah sampah organik maupun non organik menjadi nilai rupiah seperti manajeman pengolahan sampah dan budidaya maggot untuk sampah jenis domestik. Sementara untuk sampah plastik diolah untuk jadi bahan bakar bensin seperti solar, premium dan minyak tanah.
SOLUSI:
PT Smelting melalui “Smelting Peduli” mewujudkan kepeduliannya terhadap lingkungan melalui program “Rumah Kelola Sampah Pokdarwis Balik Ka Bumi” yang berada di Kampung Cidadap, Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit pada Kamis (16/12).
Bantuan yang diberikan berupa motor roda tiga, mesin destilator dan mesin pemecah sampah untuk rumah kelola sampah dan lainnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Mr. Yoshiyuki Minami sebagai Specialist of Business Development PT Smelting, Bapak Saptohadi Prayetno sebagai Manager GA PT Smelting, Mr. Bouman T Situmorang sebagai Senior Manager PT Smelting, Mr. Tana Indra Permana sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Sukabumi, Bapak Sandi sebagai Sekretaris Camat Kadudampit, Bapak Muhammad Suparman sebagai Kepala Desa Muaradua, Bapak Burhanudin sebagai Ketua Pokdarwis Balik ka Bumi, Bapak M. Zaenal Muharom sebagai Ketua Karang Taruna Desa Muaradua dan Mr. Asep Nurdin selaku CEO Filantra.
Dalam kegiatan ini pula warga dilatih untuk bisa mengolah sampah organik maupun non organik menjadi nilai rupiah seperti manajeman pengolahan sampah dan budidaya maggot untuk sampah jenis domestik. Sementara untuk sampah plastik diolah untuk jadi bahan bakar bensin seperti solar, premium dan minyak tanah.
Diharapakan dengan adanya program Rumah Kelola Sampah ini, masyarakat dapat lebih sadar diri terhadap lingkungannya dengan mengolah sampah dengan baik dan benar. Serta dapat memberikan nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat.
“Kalau kita lihat dari strukturnya, memang ini sangat menjanjikan. Karena, seluruh sampah itu nantinya akan dipilah untuk digiling, kemudian bisa menjadi bensin. Dan tentunya ini sangat berguna bagi warga kami,” ungkap Bapak Muhammad Suparman.