PERINGATI HCPSN, FILANTRA BERKONTRIBUSI DALAM PELEPASLIARAN JALAK SUREN JAWA

oleh Nov 21, 2022Portofolio

PERINGATI HCPSN, FILANTRA BERKONTRIBUSI DALAM PELEPASLIARAN JALAK SUREN JAWA

MITRA:
Taman Safari Indonesia II Jatim dan Prigen Conversation Breeding Ark (PCBA)

INDUSTRI:
Pusat konservasi dan penangkaran satwa liar

TUJUAN:
Melepasliarkan satwa liar ke habitat alami untuk menguatkan populasi satwa liar di alam.

TANTANGAN:

Populasi jalak suren jawa menunjukan tren menurun. Namun, diperikarakan jalak suren jawa lebih banyak dipelihara di rumah-rumah di Pulau Jawa sebagai dampak dari kegiatan perburuan liar dan perdagangan di Pulau Jawa. Atas kondisi tersebut, sejak tahun 2016 International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) telah meningkatkan status jalak suren jawa menjadi status konservasi KRITIS (critically endangered). Jalak suren jawa memiliki resiko kepunahan di alam yang tinggi jika tidak dilakukan tindakan konservasi secepatnya.

SOLUSI:

Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tersebar di berbagai wilayah. Keberadaannya perlu dijaga dan dilindungi agar tetap lestari dan mencegah dari kepunahan.

Bertepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2022, Filantra bersama Taman Safari Indonesia dan Prigen Conversation Breeding Ark (PCBA) berkontribusi dalam program “Pelepasliaran Burung Jalak Suren Jawa (Gracupica jalla)”.

Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 05 November 2022 bertempat di Taman Safari Indonesia II Jatim dengan melepasliarkan 40 burung jalak suren jawa. 

Jalak suren jawa menjadi fokus pengembangbiakan di PCBA, hal ini dikarenakan populasi alami jalak suren jawa tetap menunjukkan tren menurun. Dengan dilakukannya program ini salah satunya untuk menguatkan populasi satwa liar di alam.

“Tujuan kegiatan ini untuk membiarkan burung terbang bebas dan menjalankan fungsinya di alam sebagai penjaga keseimbangan ekosistem lingkungan,” ucap Direktur Utama Taman Safari Indonesia II Jatim, Tony Sumampau.

Memiliki warna bulu hitam dan putih dengan warna paruh putih gading dan kulit di sekitar mata yang berwarna oranye, Jalak suren jawa merupakan burung berkicau yang status konservasinya Terancam Punah Kritis (CR).

Tony mengatakan jalak suren mengalami ancaman yang dihadapi dalam bertahan hidup yaitu penurunan kualitas habitat tempat mereka tinggal, penyempitan areal penyebaran karena eksploitasi atau penebangan, konversi untuk lahan pertanian, perkebunan dan pemukiman maupun kebakaran hutan. Ancaman lainnya ialah perburuan liar dan menjadikan burung ini sebagai peliharaan di rumah. 

Selain berkontribusi dalam program tersebut, Filantra juga turut memberikan bantuan untuk pelestarian badak di Taman Safari Prigen Pasuruan.