PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT
Fakta unik yang harus kamu tahu bahwa Indonesia meraih peringkat kedua dunia sebagai penyumbang sampah terbesar ke laut (data versi jenna jambeck)
Menurut data bank dunia tiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah perhari sebanyak 0,69 kg, kalau begitu ada berapa kilogram sampah yang dihasilkan seluruh penduduk Indonesia dalam sehari?
Dalam Jenna Jambeck, Indonesia menjadi negara penyumbang sampah sebanyak 1,2 juta metrik ton per tahun jika dibandingkan dengan India yang hanya 0,24 juta metrik ton.
Sumber sampah yang dihasilkan Indonesia berasal dari 36% rumah tangga, 38% pasae serta perniagaan dan sisanya 26% berasal dari kawasan dan perkantoran.
Hal ini bukan sesuatu yang membanggakan tentunya, coba renungkan bahwa kita termasuk kedalam Masyarakat yang menyumbang 1,2 juta metrik ton per tahun!!
Mirisnya sampah di Indonesia:
(Bantar Gebang, sumber: detik.com)
(sumber:IDN times)
Peran TJSL Perusahaan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) memiliki peran yang penting dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Pertama, melalui CSR, perusahaan dapat berperan aktif dalam mendukung komunitas lokal dalam upaya mengelola sampah. Perusahaan dapat menginvestasikan sumber daya dan dana dalam program-program yang mendukung pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah seperti bank sampah, tempat pemilahan, dan fasilitas daur ulang.
Kedua, Perusahaan dapat meluncurkan program daur ulang produk mereka sendiri, seperti mengambil kembali produk lama atau menggunakan bahan daur ulang dalam produk baru. Ini tidak hanya mengurangi limbah produk, tetapi juga menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan dalam daur ulang dan pengelolaan sampah secara keseluruhan. Dengan demikian, CSR berperan dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam praktik bisnis dan membantu mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih baik untuk masyarakat dan lingkungan.
Salah Satu Perusahaan yang telah mendukung pengelolaan sampah berbasis Masyarakat
Jabodetabek merupakan kawasan metropolitan terpadat di Indonesia, yang menghasilkan jumlah sampah yang sangat besar setiap harinya. Hal ini menjadi perhatian bagi PT Samudera Indonesia Tbk untuk mendirikan bank sampah di beberapa titik di daerah Bekasi dan Jakarta, dengan adanya bank sampah binaan Samudera Indonesia dapat mengumpulkan dan mengelola sampah lebih efisien juga yang paling terpenting adalah menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Dengan adanya program ini Masyarakat dapat menjual sampah ke bank sampah disekitar tempat tinggalnya.
(dokumentasi milik Filantra)
Bukan hanya menjual sampah namun para nasabah bank sampah juga diberikan berbagai pelatihan pengelolaan sampah seperti pembuatan eco enzim dan pembuatan aromaterapi dari minyak jelantah.
Saat ini kurang lebih ada 700 nasabah yang aktif bergabung di bank sampah binaan Samudera Indonesia.
Banyak sekali model pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang dapat di implementasikan dalam kelompok Masyarakat. Seperti budidaya magot dan pembuatan batako dari sampah.