KONSEP PEMBERDAYAAN
Asep Nurdin
CEO FILANTRA
Sebuah program sosial seyogyanya dapat memberdayakan penerima manfaatnya, karena sejatinya itulah tujuan utama dari program sosial – dimana penerima manfaat yang diintervensi bisa semakin berdaya setelah program digulirkan sehingga dapat memberikan dampak yang berkelanjutan.
Pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh perorangan, perusahaan, komunitas bahkan negara dengan tujuan memajukan masyarakat untuk berkembang dalam bidang yang menjadi objek pemberdayaan.
Program pemberdayaan dapat dilakukan dengan beberapa aktivitas seperti edukasi, pemberian motivasi dan bisa lebih jauh lagi pemberian hal materiil berupa modal kerja. Dengan kata lain pemberdayaan dapat diistilahkan seperti proses ‘memberikan kail bukan memberikan ikan’, karena harapannya setelah program pemberdayaan itu dilaksanakan objek yang diberdayakan bisa menentukan cita-citanya sendiri untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya.
Mari kita ambil contoh, misalnya aktivitas edukasi di masyarakat tentang pengelolaan sampah kering dan sampah basah atau misalnya sampah organik dan anorganik.
Setelah aktivitas edukasi dilakukan tentu harapannya masyarakat kemudian dapat mengelola sampah dengan baik, bahkan bisa mengurangi jumlah sampah di sekitarnya. Hal itu membuktikan efektifitas program pemberdayaan tersebut.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan ketika proses pemberdayaan akan dilaksanakan:
Pertama, program harus memiliki konsep yang jelas terlebih dahulu. Tentang apa tujuan akhir yang ingin dicapai dari program pemberdayaan tersebut, sehingga semua pihak mempunyai tujuan yang sama dari awal hingga akhir pemberdayaan tersebut.
Kedua, program pemberdayaan tersebut harus memiliki target kuantitatif dan kualitatif agar tingkat keberhasilannya dapat diukur secara harian, pekanan dan bulanan.
Ketiga, tingkat keberterimaan dari penerima manfaat untuk bisa berdaya. Di sini semua pihak harus menyepakati tujuan bersama ketika program akan dilaksanakan.
Penerimaan masyarakat biasanya juga tergantung pada pendekatan dari fasilitator program atau local champion, apabila pendekatan yang dilakukan berhasil dan bisa diterima masyarakat, maka bisa dipastikan program pemberdayaan itu akan sukses mencapai tujuan.